Inilah 4 Negeri Yang Dianjurkan Rasulullah SAW Dihuni Pada Akhir Zaman
Akhir Zaman adalah masa terdekat dengan hari yang pasti iaitu hari akhirat. Setiap permulaan pasti ada pengakhiran dan kita sebagai umat manusia perlu percaya akan berlaku kejadian ini sama ada kita masih hidup atau tidak ketika berlakunya kiamat nanti. Dalam rukun Iman yang ke lima iaitu Percaya kepada hari kiamat telah menyatakannya.
Pada hari kiamat berlaku, manusia semua akan menjadi huru hara dan ada yang mula bertaubat tetapi ia sudah terlambat. Setiap amalan ketika itu tidak di kira. Sangat takut kita kita berada di saat itu. Akan tetapi, Rasullah S.A.W pernah menganjurkan 4 Negeri Dihuni untuk Pada Akhir Zaman. Inilah 4 Negeri Yang Dianjurkan Rasulullah SAW Dihuni Pada Akhir Zaman iaitu :
- Makkah / Madinah
Mekah menjadi salah satu negeri yang direkomendasikan Nabi
untuk dihuni. Ia kerana kota suci Umat Islam ini akan terbebas dari fitnah
Dajjal yang kejam. Berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW, Allah SWT menjamin
bahwa ini akan dijaga oleh malaikat dari fitnah Dajjal.
Tiada suatu negeri pun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali hanya Makkah dan Madinah yang tidak. Tiada suatu lorong pun dari lorong-lorong Makkah dan Madinah itu, melainkan di situ ada para malaikat yang berbaris rapat untuk melindunginya. Kemudian Dajjal itu turun lah di suatu tanah yang berpasir ( di luar Madinah ) lalu kota Madinah bergoncanglah sebanyak tiga goncangan dan dari goncangan-goncangan itu Allah akan mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik (dari Makkah – Madinah) .(Riwayat Muslim).
2. Yaman
Allah juga melebihkan negeri Yaman
dibanding negeri-negeri lainnya setelah Mekah dan Madinah. Negeri Yaman ini
mendapat julukan dari Allah SWT dengan sebutan baldatun thayyibatun wa Rabbun
ghafur (Negeri yang aman, dan senantiasa mendapat ampunan Rabb-nya). Selain
itu, Nabi Muhammad juga merekomendasikan negeri ini dihuni di akhir zaman.
Pada akhir zaman nanti, umat Islam pada akhirnya akan menjadi pasukan
perang. Hal ini sudah disabdakan Nabi Muhammad SAW. Dari Abdullah bin Hawalah
mengatakan, ” Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Pada akhirnya
umat Islam akan menjadi pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di
Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Hendaklah kalian memilih Syam. Karena ia
adalah negeri pilihan Allah. Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya.
Jika tak bisa, hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian)
dari kolam-kolam (di lembahnya). Karena Allah menjamin untukku negeri Syam
serta penduduknya.” (HR. Abu
Dawud, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan Ibnu Hibban. Dinilai shohih oleh Al-Hakim dan Al-Albani)
Dari Abu Hurairah – radhiyallahu ‘anhu – dari Nabi Shallallahu Alaihi
Wasallam beliau bersabda: “Penduduk Yaman telah datang kepada kalian, mereka
adalah orang-orang yang paling luluh hati, dan paling lembut hati, keimanan ada
di Yaman dan hikmah ada di Yaman. (HR: Bukhari – Muslim).
Dari sahabat Tsauban berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam
telah bersabda,
“Sesungguhnya kelak aku akan berada di samping telagaku. Kemudian Aku akan menghalangi orang-orang yang akan meminum dari telagaku, agar penduduk Yaman dapat meminumnya terlebih dahulu. Aku memukul dengan tongkatku, sehingga air telaga tersebut mengalir untuk mereka.” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar beliau menyebutkan Nabi shallallahu Alaihi Wasallam
pernah berdoa: “Ya Allah berkatilah kami pada Syam dan pada Yaman. (HR:
Bukhari)
Lantas adakah doa
yang lebih mustajab dibanding Doa Nabi?
Nabi Muhammad SAW bahkan pernah memuji kota ini dalam sabdanya, “Sesungguhnya aku benar-benar mencium harumnya karunia Tuhan yang Maha Pemurah dari Yaman. Berapa banyak mata air kemurahan dan hikmah yang terpancar dari sana.”
Nabi Muhammad SAW bahkan pernah memuji kota ini dalam sabdanya, “Sesungguhnya aku benar-benar mencium harumnya karunia Tuhan yang Maha Pemurah dari Yaman. Berapa banyak mata air kemurahan dan hikmah yang terpancar dari sana.”
Allah
SWT juga berfirman dalam Alquran QS. Al-Maidah 54 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas [pemberian-Nya] lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Maidah 54)
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas [pemberian-Nya] lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Maidah 54)
Pendapat dari ahli tafsir sebagian menyatakan bahwa kaum yang disebutkan
di atas adalah kaum Anshor. Namun, pendapat yang lebih kuat mengenai identitas
kaum yang disinggung dalam ayat di atas; sebagaimana dijelaskan oleh Imam al
Qurtubi dalam tafsirnya, adalah penduduk negeri Yaman; kaumnya sahabat Abu Musa
al Asy-‘asy’ari radhiyallahu’anhu.
“Turunnya ayat
ini; terang Imam Al Qurtubi, berkenaan dengan kabilah yang bernama al Asy-‘ari.
Dalam riwayat disebutkan: setelah ayat ini turun, beberapa rombongan kapal dari
kabilah al Asy-‘ari dan kabilah-kabilah lainnya dari negeri Yaman, datang
melalui jalur laut. Mereka adalah kaum muslimin yang tertindas di negerinya
pada masa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam masih hidup. Merekalah yang
berjasa dalam penaklukan negeri Irak (melalui perang Al Qodisiyyah) pada masa
kekhilafahan Umar radhiyallahu’anhu.”
3. Syam
Negeri syam juga menjadi salah satu negeri yang
disebut-sebut Rasullullah dan mendapat keberkahan dari Allah. Negeri ini
senantiasa dijaga malaikat sehingga baik dihuni pada akhir zaman nanti.
“Beruntunglah negeri Syam. Sahabat bertanya: mengapa ? Jawab Nabi saw:
Malaikat rahmat membentangkan sayapnya di atas negeri Syam.” (HR.
Imam Ahmad)
Dijelaskan Nabi bahwa Syam merupakan pusat negeri Islam di akhir zaman.
Nantinya disinilah akan menjadi tempat huru-hara dan peperangan dahsyat.
“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di
Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah
bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku mengalaminya. Nabi saw:
Hendaklah kalian memilih Syam, karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang
Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak bisa hendaklah kalian
memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya),
karena Allah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.” (HR.
Imam Ahmad)
“Al-Masih Dajjal akan datang dari arah timur, ia menuju Madinah, hingga
berada di balik Uhud, ia disambut oleh malaikat, maka malaikat membelokkan
arahnya ke Syam, di sana ia dibinasakan, di sana dibinasakan.” (HR.
Imam Ahmad).
Saat ini Negeri Syam merujuk ke sejumlah tempat di Timur Tengah seperti
Lebanon, Palestine Dan Syria. Semoga informasi ini bermanfaat kepada anda.
Sumber diolah dari :
https://islamik.rilekslah.my
No comments
Post a Comment